Minggu, 23 Agustus 2009

Dewa Made Terpilih Ketua Pemuda katolik Komda Jatim



Reportase Silvester Woru


Dalam rangka regenerasi kepengurusan, Pemuda Katolik Jawa Timur pada hari Minggu 2 Agustus mengadakan Musyawarah Komisariat Daerah(Muskomda) di Aula Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya. Muskomda yang dibuka oleh Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Surabaya Rm. Eko Budi Susilo, dihadiri 12 cabang. Cabang Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kota Malang, Kab. Malang, Kota Batu, Kab. Blitar, Nganjuk, Kota Madiun, Kab. Kediri, Kota Kediri. Selain itu dihadiri oleh undangan dari Ketua ISKA Surabaya Rinus Pantouw, Pembina dan mantan Pemuda Katolik antara lain J Lumanto Suhandojo, FJ Siswanto, J. Hendy Tedjonegoro.
Acara dimulai pukul 09.00 pagi diawali dengan protokoler pembukaan. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, pembacaan tri prasetya Pemuda Katolik, laporan ketua panitia, sambutan ketua Komisariat Daewrah (Komda) Pemuda Katolik Jatim, sambutan Ketua Komisi Kerasulan Awam (Kerawam), lagu Bagimu Negeri, doa dan Orasi “Aktualisasi Peran Pemuda Katolik bagi Gereja dan Bangsa” oleh J Lumanto Soehandojo.


Dalam sambutannya Ketua lama Pemuda Katolik Jatim Ansfridus Legho, menegaskan Pemuda Katolik Jatim harus diisi oleh orang-orang muda yang memiliki energi tinggi. ”Saya memimpin Pemuda Katolik Jatim sejak tahun 1991, kalau dihitung maka sudah 18 tahun. Ada banyak kekurangan dan kelebihan selama dalam kepemimpinan saya. Saya berharap dengan adanya Muskomda ini supaya ada renegerasi kepengurusan. Siapapun yang terpilih mari kita sama-sama membenahi Pemuda Katolik Jatim,” ujarnya.


Sementara dalam sambutan Rm. Eko mewakili Uskup Surabaya, berharap Pemuda Katolik Jatim harus bisa berbenah diri. Pemuda Katolik harus diisi oleh orang-orang muda yang siap. Pemuda Katolik sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) harus bisa membawa nilai-nilai kekatolikan dalam kehidupan masyarakat. ”Sebagai Ketua Komisi Kerawam, kami mempunyai tanggung jawab untuk menganimasi Ormas Katolik seperti Pemuda Katolik dan PMKRI. Pemuda Katolik bisa menjadi wadah orang muda Katolik yang terjun dalam bidang politik dan sosial kemasyarakatan. Pemuda Katolik bisa menjadi kawah candradimuka kader Gereja Katolik di masyarakat,” cetusnya. Beliau berharap dengan adanya kepengurusan baru agar secepatnya berbenah diri, terutama merintis pembentukan cabang di daerah-daerah.


Setelah acara protokoler diisi dengan orasi ilmiah oleh Lumanto Soehandojo. Dalam paparannya, Pemuda Katolik harus bisa menghayati semangat Pro Ecclesia et Patria. Belajar, bekerja dan berjuang untuk gereja, bangsa dan tanah air Republik Indonesia. Semangat itu di dasari oleh iman Katolik, tradisi para rasul dan ajaran magisterium. Selain itu anggota Pemuda Katolik perlu menghayati semangat St. Johanes Berchmans sebagai santo pelindung. Maka sebagai anggota Pemuda Katolik harus memiliki kompetensi dengan bidang keahliannya, memiliki skill (ketrampilan), knowledge (pengetahuan), dan attitude (sikap). Selain itu harus memiliki sikap jujur, kesetiaan, tanggungjawab, disiplin, kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan membangun jaringan.


Maka aktualisasi Pemuda Katolik dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat adalah jadilah orang Katolik 100% dan orang Indonesia 100%.

Pemilihan Ketua Komda
Pemilihan ketua Komda diawali dengan pembahasan kepersertaan, tata tertib dan pemilihan pimpinan sidang. Prosesnya berjalan normal namun pada pembahasan kepesertaan sedikit alot. Peserta dari Cabang Surabaya yang bermasalah dalam internal kepengurusan yang sampai saat ini belum selesai. Akhirnya keputusan sidang, cabang Surabaya tidak memiliki hak suara untuk memilih. Pada pemilihan pimpinan sidang yang terpilih adalah Vincentius Pamungkas cabang Kota Malang, anggota Heri Risdianto cabang Nganjuk, Kristyono mewakili Komda Jatim.
Acara dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Ketua Komisariat Daerah. Laporan disampaikan oleh Ketua Komda Ansfridus Legho. Dari laporan yang disampaikan gambaran kondisi Pemuda Katolik Jatim, semua peserta bersepakat untuk bersama-sama membenahi Pemuda Katolik Jatim ke depan.


Setelah laporan pertanggungjawaban dilanjutkan dengan sidang komisi. Ada tiga komisi yang menjadi pembahasan peserta yaitu komisi organisasi, program dan rekomendasi. Masing-masing komisi melaporkan dari tiga agenda yang sudah dibahas. Ketiganya itu menjadi pekerjaan rumah untuk kepengurusan Pemuda Katolik Jatim ke depannya.


Pemilihan Ketua Komda Jatim, tiga orang kandidat maju berdasarkan hasil rekomendasi dari masing-masing cabang. Ketiganya adalah Fencte Tatukode, Alexius Kristyono dan Dewa Made RS. Namun Fencte mengundurkan diri karena alasan kesibukan pekerjaan. Sedangkan Kristyono dan Dewa Made RS melanjutklan untuk bertarung. Pemilihan berlangsung tertutup, masing-masing cabang menulis nama calon di secarik kertas. Sistem pemilihan adalah satu cabang satu suara. Dari hasil pemilihan yang keluar sebagai Ketua Pemuda Katolik Jatim periode 2009-2011 adalah Dewa Made RS dengan perolehan sebanyak 7 suara, mengungguli Kristyono dengan perolehan 5 suara. Ada 11 cabang yang ikut memilih di tambah satu suara mewakili Komda. Dengan demikian keluar sebagai Ketua Komda Pemuda Katolik Jatim periode 2009-2011 adalah Dewa Made RS.


Setelah pemilihan Ketua Komda, langsung pemebentukan tim formatur untuk membentuk kepengurusan. Yang masuk tim formatur adalah Rm. Eko Budi Susilo, Felix Sad Windu dari cabang Kota Batu, Heri Risdianto cabang Nganjuk dan Ansfridus Legho mantan Ketua Komda.

2 komentar:

PK Komda Jabar mengatakan...

Provisiat..
Selamat berkarya dan berjuang dalam kepengurusan yang baru
Okky
Pemuda Katolik Komda Jabar

ForumSbya_mantan87 mengatakan...

Selamat dan Sukses... :-)

Semoga PK KAS JATIM lebih maju ke depannya... :-)

harapan sya cm 1 selaku omk sbya,,konflik kepemimpinan di tubuh PK cab.sbya tolong dibantu penyelesaiannya...
efek dr konflik trsbut sgt buruk bagi kelompok2 kecil di sel2 tubuh Gereja Katolik,,(sya katakan kelompok selain PK itu kecil walaupun lebih jelas kegiatan n arah pendampingannya krna tidak didukung keuskupan) terjadi tarik menarik massa krna merasa didukung keuskupan..yg ada kelompok2 kecil td smakin terjepit & ada indikasi dimatikan.. ;-(